Bang Edi Rahmayadi Terancam Gagal Maju di Pilkada Sumatera Utara Tahun 2024

foto ilustrasi Gubernur Sumatera Utara Edi Rahmayadi tangkap layar dari channel youtube 2045 TV

Neracapos.com – Nasib politik Gubernur petahana Sumatera Utara, Bang Edi Rahmayadi, tampaknya berada dalam kondisi sulit menjelang Pilkada mendatang.

Meskipun pernah meraih dukungan luas pada Pilkada Sumatera Utara tahun 2018 yang lalu, namun Bang Edi Rahmayadi kini menghadapi tantangan serius setelah beberapa partai politik meninggalkannya.

Bang Edi Rahmayadi yang sekarang masih menjabat sebagai Gubernur Sumatera Utara ini, merupakan seorang mantan tentara yang memiliki pengalaman sebagai Pangkoststrat, dulu dikenal dengan dukungan solid dari berbagai partai dalam pilkada 2018 untuk meraih kursi Sumut Satu.

Namun, pada pilkada Sumatera Utara 2024 ini, kekuatan politiknya terasa menurun setelah partai-partai seperti Golkar, Nasdem, Demokrat, PAN, PKB, dan P3 tidak lagi menyokongnya.

Bahkan, Partai PKS yang sebelumnya memberikan kode dukungan, kini juga berpaling ke kubu lain.

Dilangsir dari channel youtube 2045 TV pada Rabu 24 Juli 2024, Dalam situasi sulit ini, satu-satunya harapan Bang Edi kini bergantung pada PDI Perjuangan.

Namun, masalahnya belum terselesaikan apakah partai ini akan memberikan tiket untuknya.

Meski Bang Edi merupakan figur populer di Sumatera Utara, dengan dukungan yang cukup kuat dari masyarakat, PDI Perjuangan masih berada di posisi yang kuat dengan 21 kursi di DPRD Sumatera Utara.

Meskipun Bang Edi memiliki popularitas yang tinggi, tantangan untuk memperoleh tiket dari PDI Perjuangan tidaklah mudah.

Partai ini cenderung memprioritaskan kader sendiri untuk mengonsolidasikan kekuatannya di Sumatera Utara.

Beberapa nama alternatif seperti Jenderal Andika Perkasa telah disebut-sebut, menunjukkan PDI Perjuangan mungkin akan menurunkan tokoh nasional untuk memenangkan Pilkada.

Dengan situasi politik yang penuh dengan dinamika ini, Bang Edi Rahmayadi harus menemukan strategi yang tepat untuk mempertahankan gelarnya sebagai Gubernur Sumatera Utara.

Meski dukungannya dari PKS terancam, masih ada peluang jika PDI Perjuangan memberikan tiket untuknya.

Namun, alternatif lain seperti penurunan tokoh nasional juga masih terbuka lebar, dalam pilkada Sumatera Utara kali ini.

Bagaimanapun, Pilkada Sumatera Utara tahun ini diprediksi akan menjadi pertarungan politik yang ketat dan menarik untuk diikuti.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *