NeracaPos.Com

Sumber Reprensi Terpecaya

Alutsista

Fungsi dan Peran Kru pada Pesawat Tempur Berawak Ganda

Selama pelatihan, hal-hal yang tidak diinginkan bisa saja terjadi, seperti jika calon pilot melakukan manuver yang salah, instruktur dapat mengambil alih kendali pesawat dan mengarahkannya kembali ke jalur yang benar.

Foto ilustrasi pesawat tempur yang diawaki dua orang (tangkap layar dari channel youtube Lycma Mil-Tech)

Meski awalnya dirancang sebagai pesawat latih, T-50 bisa ditingkatkan menjadi pesawat serang ringan atau pesawat tempur ringan, seperti A-50 atau FA-50.

Pesawat tempur lain seperti F-16 juga memiliki varian dua kursi yang digunakan sebagai pesawat latih, seperti varian F-16B dan F-16D.

Begitu juga dengan F-18 Hornet dan F-15, yang memiliki varian dua kursi yang dapat digunakan untuk pelatihan.

Selain untuk pelatihan, ada juga pesawat tempur yang memiliki dua kursi untuk tujuan operasional.

Beberapa contoh adalah Sukhoi Su-30, Panavia Tornado, F-14 Tomcat, dan Rafale varian B.

Pesawat seperti F-15E Strike Eagle dan F-18F Super Hornet juga memiliki dua kursi dan tidak digunakan sebagai pesawat latih.

Dalam pesawat-pesawat ini, kru yang duduk di kursi belakang bertugas membantu pilot dalam menjalankan misi tertentu.

Istilah untuk kru ini bervariasi, seperti Weapon System Officer (WSO) atau Radar Intercept Officer (RIO).

WSO atau “Wizzo”, adalah sebutan yang digunakan oleh Angkatan Udara Amerika Serikat, sementara Angkatan Laut menggunakan istilah RIO pada era F-14 Tomcat dan F-4 Phantom.

Namun, dalam era F-18, istilah ini digantikan dengan Naval Flight Officer (NFO). WSO atau RIO umum ditemukan pada jet tempur generasi lama, seperti F-4 Phantom, F-101 Voodoo, F-105, dan F-14 Tomcat, yang sekarang sudah pensiun.

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *