Anjloknya harga emas di pasar domestik tak lepas dari pengaruh pergerakan harga emas di pasar global. Pada perdagangan Kamis malam waktu Amerika Serikat, harga emas spot tercatat melemah 0,5% di angka US$3.366,80 per troy ounce. Harga emas berjangka juga mengalami penurunan ke angka US$3.373,50 per ounce.
Meningkatnya ekspektasi pasar terhadap kesepakatan dagang antara Amerika Serikat dan Jepang, serta antisipasi keputusan The Fed terkait suku bunga acuan, menjadi faktor utama yang memicu pelemahan harga emas dunia.
Meskipun terjadi penurunan harga, sejumlah analis melihat situasi ini sebagai peluang akumulasi bagi investor jangka panjang. Namun, investor tetap disarankan untuk mencermati sentimen global yang dapat memengaruhi volatilitas harga emas. Pertimbangan yang matang dan analisis mendalam terhadap kondisi pasar menjadi kunci keberhasilan investasi.
Selisih harga jual dan buyback yang cukup besar perlu menjadi perhatian utama bagi investor, khususnya investor jangka pendek. Mempertimbangkan strategi investasi yang tepat akan meminimalisir potensi kerugian saat ingin menjual kembali emas dalam waktu dekat. Kehati-hatian dan perencanaan yang matang sangat penting dalam berinvestasi emas.
Meskipun harga emas mengalami penurunan, namun penurunan harga emas hari ini sejalan dengan tekanan global. Namun, secara fundamental emas masih menjadi instrumen lindung nilai yang kuat.
Penurunan harga emas Antam ke level Rp1.945.000 per gram pada Jumat, 25 Juli 2025, menjadi sinyal penting bagi para investor. Penurunan harga emas UBS dan Galeri24 semakin memperkuat tren ini.
Memahami faktor-faktor global yang mempengaruhi harga emas dan mempertimbangkan strategi investasi yang tepat sangat krusial dalam menghadapi volatilitas pasar. Pemantauan pasar secara berkala dan analisis yang mendalam tetap menjadi kunci dalam pengambilan keputusan investasi emas.
