“Kami menyadari bahwa pemerintah daerah tidak dapat berjalan sendiri dalam upaya membangun desa yang maju dan sejahtera, banyak tantangan dan target yang perlu dicapai, dan untuk itu dibutuhkan kolaborasi yang erat dengan para akademisi dan perguruan tinggi yang memiliki keahlian dan pengetahuan yang relevan.” ujar Wabub.

Lebih lanjut, Wabup Adlin menjelaskan bahwa kerja sama ini diharapkan mampu menghasilkan dampak positif yang signifikan, terutama dalam peningkatan kapasitas aparatur pemerintah desa, penguatan kelembagaan desa, dan pembangunan yang berbasis pada potensi lokal.

Ia menekankan pentingnya menghindari pendekatan yang bersifat simbolis dan mengutamakan langkah-langkah konkret yang dapat diukur dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

“Kami optimistis, PKS ini akan menjadi langkah nyata dan terarah yang berdampak pada kualitas pelayanan publik dan kompetensi sumber daya manusia, baik di jajaran birokrasi maupun di tingkat masyarakat desa, kolaborasi ini bukan hanya tentang teori, tetapi juga tentang penerapan praktis ilmu pengetahuan untuk memecahkan masalah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.” tegasnya.

Wabup Adlin juga membuka peluang kerja sama yang lebih luas, tidak hanya terbatas pada FISIP UMA, tetapi juga melibatkan berbagai pihak lain. Ia melihat pentingnya sinergi multisektoral, termasuk kementerian dan lembaga negara terkait, TNI, dan sektor lainnya seperti Bank Indonesia, untuk bersama-sama membangun desa yang unggul dan mandiri.

“Pembangunan desa bukanlah tanggung jawab pemerintah semata, dibutuhkan dukungan dan partisipasi aktif dari semua elemen masyarakat, termasuk akademisi, dunia usaha, dan masyarakat itu sendiri. Kita ingin desa-desa kita menjadi desa unggul dan mandiri, yang mampu bersaing dan berkontribusi pada pembangunan daerah.” jelasnya.