Litbang Kopassus Merilis Prototip Kendaraan Taktis K22 LAPC untuk Medan Tropis dan Pegunungan

foto ilustrasi K22 LAPC Kendaraan taktis rancangan Litbang Kopasus (tangkap layar dari channel youtube Lycma Mil-Tech)

Neracapos.com- Medan tempur yang beragam mengharuskan penggunaan kendaraan taktis yang sesuai, demikian penelitian Litbang Kopassus menyimpulkan setelah melakukan evaluasi intensif di beberapa wilayah Indonesia, sehingga muncullah ide rancangan K22 LAPC.

Dalam upaya memenuhi kebutuhan ini, Litbang Kopassus bersama PT. Farin Engineering Indonesia dan PT. Kramat Hidro Mandiri telah merancang K22 LAPC, kendaraan taktis yang dirancang khusus untuk medan hutan tropis dan pegunungan.

K22 LAPC, yang merupakan singkatan dari Light Armored Personnel Carrier, merupakan inovasi kendaraan taktis terbaru Litbang Kopasus yang dibuat dengan menggabungkan kekuatan dan mobilitas.

Prototip kendaraan ini baru-baru ini selesai diuji coba dan menunjukkan performa yang mengesankan dalam kondisi lapangan.

Dilangsir dari channel youtube Lycma Mil-Tech pada Sabtu 27 Juli 2024, dibandingkan dengan kendaraan lapis baja yang umumnya berat, K22 LAPC dirancang dengan bobot 5480 kg, jauh lebih ringan dibandingkan APC tradisional yang biasanya mencapai 10 hingga 12 ton.

Hal ini memungkinkan K22 untuk menjelajahi medan yang sulit diakses oleh kendaraan lain, seperti jalan sempit di pegunungan dan hutan lebat.

“K22 mampu memuat hingga 8 personel bersenjata lengkap dengan perlindungan armor standar NIJ 01.01-06 Level III yang mampu menahan tembakan kaliber 7.62×51 mm,” kata salah satu perwira yang terlibat dalam pengembangan kendaraan ini.

Selain mobilitasnya, kendaraan ini dilengkapi dengan mesin diesel 4778 cc berdaya 150 hp yang mampu mencapai kecepatan maksimum 137 km/jam, baik di jalan raya maupun medan offroad.

Desainnya memungkinkan pemasangan sistem senjata seperti kubah senapan mesin atau Remote Controlled Weapon Station (RCWS), serta lubang tembak di jendela samping untuk menambah daya tembak prajurit di dalam kendaraan.

“Tantangan utama dalam pembuatan K22 adalah proses pengelasan baja armor yang membutuhkan teknik khusus untuk menghindari keretakan akibat kandungan karbon tinggi,” tambah perwira tersebut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *