NeracaPos.Com

Sumber Reprensi Terpecaya

EKONOMI

Waspada! Rupiah Terancam Jebol di Pasar NDF, Sinyal Bahaya Bagi Ekonomi?

Foto ilustrasi uang Dolar (Meta Ai)

Neracapos.com – Bayang-bayang pelemahan rupiah kembali menghantui. Bukan hanya di pasar spot, namun kini ancaman datang dari pasar non-deliverable forward (NDF), sebuah indikator penting yang kerap memprediksi pergerakan nilai tukar di masa mendatang.

Data Refinitiv pada Jumat 30 Mei 2025 menunjukkan sinyal merah: rupiah tertekan di berbagai tenor di pasar NDF, memicu kekhawatiran akan potensi koreksi yang lebih dalam.

Meskipun pasar NDF belum hadir di Indonesia, pengaruhnya terhadap sentimen pasar spot sangat signifikan. Pergerakan di pasar NDF, yang beroperasi di pusat keuangan internasional seperti Singapura dan New York, seringkali menjadi penanda arah angin bagi nilai tukar rupiah. Dan sinyal yang ditunjukkan saat ini cukup mengkhawatirkan.

Pada perdagangan resmi Rabu 28 Mei 2025 yang lalu, rupiah memang hanya melemah tipis 0,09% di level Rp16.285/US. Namun, gambaran yang lebih suram terungkap di pasar NDF.

Untuk satu bulan ke depan, rupiah diperdagangkan di Rp16.289/US, dua bulan di Rp16.305/US, dan yang paling mengkhawatirkan, sembilan bulan ke depan diperkirakan di level Rp16.415/US. Ini menunjukkan potensi pelemahan yang cukup signifikan.

Tren negatif ini sejalan dengan pelemahan rupiah di pasar spot selama tiga hari terakhir 26-28 Mei 2025, masing-masing sebesar 0,12%, 0,22%, dan 0,09%. Kombinasi tekanan di pasar spot dan sinyal negatif dari pasar NDF semakin memperkuat kekhawatiran akan potensi koreksi yang lebih dalam.

Pertanyaannya kini, seberapa besar ancaman ini bagi perekonomian Indonesia? Pelemahan rupiah yang signifikan dapat berdampak pada berbagai sektor, mulai dari inflasi hingga investasi asing.

Pemerintah dan Bank Indonesia perlu mewaspadai perkembangan ini dan mengambil langkah-langkah antisipatif untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah. Para pelaku pasar juga diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan dan mempertimbangkan strategi mitigasi risiko.

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *